3 Cara Memaku Tembok yang Benar Supaya Tak Retak
Rabu, 03 Juni 2020
Edit
Memaku tembok tidak dapat dilakukan secara sembarangan. Sebab, bisa membuat tembok retak, bahkan tangan bengkak terkena pukulan palu bila tidak pakai cara yang benar.
Kesalahan saat memaku tembok dapat dirasakan lewat telinga orang yang paham cara memaku tembok yang benar. Penulis kasih contoh, saat itu melihat tetangga sebelah memaku tembok dan ada tukang bangunan yang di sebelahnya tiba-tiba nyeletuk.
"Mas orak bakal tembus temboknya, megang palu nutuk ke paku suaranya harus duk, duk, tok, gitu terus mas jangan tok, tok, tok retak temboknya ngeko," celetuknya (sebenernya pakai bahasa Jawa keseluruhan).
Nah dari kejadian itu, merupakan salah satu kesalahan dasar saat memaku di tembok. Biasanya memaku tembok untuk hiasan, jam dinding, cantolan pakaian, dan lainnya.
Berikut cara-cara memaku tembok yang benar supaya tak retak dan terkena tangan.
Duk, duk itu dengan pelan saja. Barulah yang ketiga tok, dengan kuat. Begitu terus selanjutnya sampai benar-benar nancap
Hal itu supaya, paku sudah nancap sedikit. Lalu, supaya bisa lurus, sehingga tidak bikin retak tembok, bengkok temboknya, dan mencelat pakunya.
Selanjutnya, supaya insting sudah terasah, sehingga minimkan kena tangan saat palu mukul pakunya.
Perlu diperhatikan adalah menjampitnya yang kuat dan tidak miring-miring.
Selanjutnya ambilah lakban hitam secukupnya. Baru bisa malu di atas lakban tersebut.
Tiga cara maku tembok yang benar itu bisa dilakukan di rumah, kosan, atau kios-kios. Supaya tembok tidak rusak dan tangan tidak memar.
Kesalahan saat memaku tembok dapat dirasakan lewat telinga orang yang paham cara memaku tembok yang benar. Penulis kasih contoh, saat itu melihat tetangga sebelah memaku tembok dan ada tukang bangunan yang di sebelahnya tiba-tiba nyeletuk.
"Mas orak bakal tembus temboknya, megang palu nutuk ke paku suaranya harus duk, duk, tok, gitu terus mas jangan tok, tok, tok retak temboknya ngeko," celetuknya (sebenernya pakai bahasa Jawa keseluruhan).
Nah dari kejadian itu, merupakan salah satu kesalahan dasar saat memaku di tembok. Biasanya memaku tembok untuk hiasan, jam dinding, cantolan pakaian, dan lainnya.
Berikut cara-cara memaku tembok yang benar supaya tak retak dan terkena tangan.
1. Pukulan Palu
Tukang bangunan yang memberi saran pukulan duk, duk, tok saat memaku. Itu artinya pukulan palu, tidak harus selalu dengan tenaga yang sekuat-kuatnya.Duk, duk itu dengan pelan saja. Barulah yang ketiga tok, dengan kuat. Begitu terus selanjutnya sampai benar-benar nancap
Hal itu supaya, paku sudah nancap sedikit. Lalu, supaya bisa lurus, sehingga tidak bikin retak tembok, bengkok temboknya, dan mencelat pakunya.
Selanjutnya, supaya insting sudah terasah, sehingga minimkan kena tangan saat palu mukul pakunya.
2. Pakailah Tang
Alat satu lagi sebenrnya saat memaku tembok bisa pakai tang untuk penyaga pakunya. Supaya tidak terkena tangan saat malunya.Perlu diperhatikan adalah menjampitnya yang kuat dan tidak miring-miring.
3. Selotip / Lakban Hitam
Fungsi Lakban ini supaya dinding yang sudah dicat itu tidak pecah, bahkan gompel. Caranya mudah, tandai dulu titik mana yang ingin di paku.Selanjutnya ambilah lakban hitam secukupnya. Baru bisa malu di atas lakban tersebut.
Tiga cara maku tembok yang benar itu bisa dilakukan di rumah, kosan, atau kios-kios. Supaya tembok tidak rusak dan tangan tidak memar.