3 Wisata Air Terjun Lampung Utara
Sabtu, 25 Juli 2020
Edit
hanalfa.com: Tempat-tempat wisata di Lampung Utara sangatlah Banyak. Seperti tempat wisata air terjun di Lampung Utara dapat menjadi pilihan berlibur. Baik untuk wisatawan lokal yang berasal dari Lampung Utara dan sekitarnya, maupun wisatawan luar kota bahkan luar negeri.
Potensi yang ada di Lampung Utara cukup beragam untuk diolah dan dimanfaatkan sebagai objek wisata. Diantaranya ada wisata alam, wisata budaya, hingga wisata buatan.
Nah, air terjun adalah salah satu wisata yang sudah tersedia di alam Lampung Utara. Bisa langsung dinikmati oleh masyarakat untuk berwisata, mandi, atau sekadar mencari udara segar khas air terjun yang jernih.
Selain itu, objek wisata air terjun ini juga dapat menjadi tempat favorit anak muda milenial. Sebab, mereka dapat berswafoto dan menjadikan air terjun sebagai objek foto untuk diunggah di media sosial. Tentunya, akan menjadi konten piknik dan membuat feed instagram yang bagus bagi penggemar travelling.
Kabupaten Lampung Utara memiliki beberapa air terjun yang dijadikan tempa wisata. Diantaranya air terjun Kelawas, air terjun Gadung, air terjun Selampung, air terjun Ateng, air terjun Sukemi, dan air terjun Magopar.
Berikut ini akan diulas 3 destinasi wisata air terjun di kabupaten Lampung Utara.
Kedua air terjun ini berada di Tanjung Raja, Way Gendot, Lampung Utara. Untuk menuju ke air terjun ini, wisatawan dapat melalui jalan yang biasa dilalui menuju Bukit Kemuning. Berikutnya, perhatikan penunjuk jalan yang ada sebelum sampai kawasan Bukit Kemuning.
Penunjuk jalan tersebut mengarahkan ke kecamatan Tanjung Raja. Selanjutnya, masuk ke dalam Tanjung Raja dan menuju ke Way Gendot. Supaya lebih tepat arah-arahnya, dapat bertanya langsung kepada warga sekitar Tanjung Raja.
Air terjun Ateng memiliki ketinggian mencapai 15 meter dan lebar 12 meter. Para wisatawan yang ingin menuju lokasi air terjun ini dapat melalui jalan lintas sumatera. Tepatnya, di simpang kecamatan Tanjung Raja.
Dari simpang tersebut, wisatawan dapat melanjutkan perjalanan ke ar terjun menggunkan kendaraan, baik roda dua maupun roda empat. Selain itu, dapat pula ditempuh dengan berjalan kaki. Tentunya bila wisatawan memiliki cukup energi ya.
Banyak cerita keramat yang ada di kawasan air terjun Selampung ini. Diantaranya ada Goa yang disebut Goa Jepang yang kedalamannya mencapai 7 meter. Bila kurang berhati-hati, wisatawan ditakutkan dapa terperosok dalam Goa ini. selain itu, ada pula kepercayaan dari masyarakat setempat bahwa pada saat malam tertentu, terdengar suara yang bersumber dari air terjun ini.
Itulah 3 destinasi wisata air terjun di Lampung Utara yang dapat menjadi pilihan bagi wisatawan. Terlebih, bagi wisatawan lokal masyarakat Lampung harus mencoba berwisata disana. Supaya, dapat mempromosikan juga potensi daerah sendiri. Namun tetap harus diingat agar selalu menjaga alam agar tetap asri dan tidak merusaknya. (Penulis: Hanisaul Khoiriyah)
Potensi yang ada di Lampung Utara cukup beragam untuk diolah dan dimanfaatkan sebagai objek wisata. Diantaranya ada wisata alam, wisata budaya, hingga wisata buatan.
Nah, air terjun adalah salah satu wisata yang sudah tersedia di alam Lampung Utara. Bisa langsung dinikmati oleh masyarakat untuk berwisata, mandi, atau sekadar mencari udara segar khas air terjun yang jernih.
Selain itu, objek wisata air terjun ini juga dapat menjadi tempat favorit anak muda milenial. Sebab, mereka dapat berswafoto dan menjadikan air terjun sebagai objek foto untuk diunggah di media sosial. Tentunya, akan menjadi konten piknik dan membuat feed instagram yang bagus bagi penggemar travelling.
Kabupaten Lampung Utara memiliki beberapa air terjun yang dijadikan tempa wisata. Diantaranya air terjun Kelawas, air terjun Gadung, air terjun Selampung, air terjun Ateng, air terjun Sukemi, dan air terjun Magopar.
Berikut ini akan diulas 3 destinasi wisata air terjun di kabupaten Lampung Utara.
1. Air Terjun Tanjung Raja
Pertama yaitu air terjun yang terletak di kawasan Tanjung Raja. Seutan atau nama air terjun di kawasan ini berbeda-beda di masyarakat. Terdapat dua air terjun di kawasan ini, diantaranya air terjun Mandi Angin dan air terjun tanjung raja.Kedua air terjun ini berada di Tanjung Raja, Way Gendot, Lampung Utara. Untuk menuju ke air terjun ini, wisatawan dapat melalui jalan yang biasa dilalui menuju Bukit Kemuning. Berikutnya, perhatikan penunjuk jalan yang ada sebelum sampai kawasan Bukit Kemuning.
Penunjuk jalan tersebut mengarahkan ke kecamatan Tanjung Raja. Selanjutnya, masuk ke dalam Tanjung Raja dan menuju ke Way Gendot. Supaya lebih tepat arah-arahnya, dapat bertanya langsung kepada warga sekitar Tanjung Raja.
2. Air Terjun Ateng
Berikutnya, ada air terjun Ateng. Air terjun ini berada di kawasan Bukit Kemuning. Jadi masih berdekatan dengan kawasan Tanjung Raja yang sudah diulas di atas.Air terjun Ateng memiliki ketinggian mencapai 15 meter dan lebar 12 meter. Para wisatawan yang ingin menuju lokasi air terjun ini dapat melalui jalan lintas sumatera. Tepatnya, di simpang kecamatan Tanjung Raja.
Dari simpang tersebut, wisatawan dapat melanjutkan perjalanan ke ar terjun menggunkan kendaraan, baik roda dua maupun roda empat. Selain itu, dapat pula ditempuh dengan berjalan kaki. Tentunya bila wisatawan memiliki cukup energi ya.
3. Air terjun Selampung
Terakhir, akan diulas tentang air terjun Selampung. Terdapat dua air terjun yang ada di kawasan ini. Diantaranya air terjun pertama dengan ketinggian kurang lebih 12 meter, dan yang kedua memiliki ketinggian kurang lebih 20 meter.Banyak cerita keramat yang ada di kawasan air terjun Selampung ini. Diantaranya ada Goa yang disebut Goa Jepang yang kedalamannya mencapai 7 meter. Bila kurang berhati-hati, wisatawan ditakutkan dapa terperosok dalam Goa ini. selain itu, ada pula kepercayaan dari masyarakat setempat bahwa pada saat malam tertentu, terdengar suara yang bersumber dari air terjun ini.
Itulah 3 destinasi wisata air terjun di Lampung Utara yang dapat menjadi pilihan bagi wisatawan. Terlebih, bagi wisatawan lokal masyarakat Lampung harus mencoba berwisata disana. Supaya, dapat mempromosikan juga potensi daerah sendiri. Namun tetap harus diingat agar selalu menjaga alam agar tetap asri dan tidak merusaknya. (Penulis: Hanisaul Khoiriyah)