Hilangnya Hujan Kota Kaya Alabasta dan Tujuan Shicibukai Crocodile
Jumat, 10 Juli 2020
Edit
hanalfa.com: Alabasta adalah sebuah negeri di gurun pasir yang sulit sekali mendapatkan hujan. Hingga masyarakatnya mengalami kemiskinan dan kehausan. Sehingga masyarakatnya mulai menjual barang yang sebenarnya dilarang untuk dijual, yaitu bubuk hujan. Bubuk hujan adalah bubuk yang berwarna hijau apabila dibakar mampu mengeluarkan air hujan.
Keberadaan bubuk ini dilarang untuk digunakan karena mampu membuat kekeringan terus-menerus pada sebuah pulau karena pemerataan hujan yang turun harusnya menyebar keseuruh tempat dengan adanya bubuk hujan, hujan yang turun dipaksa untuk berkumpul disatu wilayah.
Baca juga: Senjata Kuno Poseidon Milik Putri kerajaan Ryugu
Saat itu terjadi penurunan ekonomo dan kehidupan yang sulit di negeri yang sebenarnya kaya ini. Hal ini jelas sekali dipicu arena adanya Shicibukai yang yang mendiami pulau ytersebut. Dia adalah bajak Luat Crocodile yang memakan buah iblis Logia yang dapat membuatnya memanipulasi pasir.
Merubah bentuk pasir sesuka hatinya dan dapat digunakannya untuk bertahan dan menyerang. Bajak Laut Crocodile melakukan perdagangan bebas pasar gelap sehingga peredaran bubuk hujan semakin merebak dan dengan kemampuannya Crocodile melenyapkan air hujan dari negara alabasta dengan kemampuannya. Crocodile memonopoli seluruh perdagangan dan menghasut penduduk Alabasta untuk membenci Raja yang memimpin Alabasata saat ini yaitu dari keluarga Nefertari Raja Cobra.
Baca juga: Fakta Child Of God, Sengoku Temukan Anak Rock
Crocodile mengatakan bahwa raja Cobra melarang penggunaan bubuk hujan untuk digunakannya sendiri dan ia jual dnegan harga yang lebuh mahal. Dengan kondisi alabasta yang kesulitan air seperti itu hasutan Crocodile tentunya diambil serius dan dipercaya oleh penduduk Alabasta saat itu meski hal tersebut tidak benar terjadi.
Sebenarnya Raja Cobra bahkan mengorbankan seluruh hartanya untuk membantu para penduduk. Sayangnya Crocodile yang muncul sebagai sosok penolong penduduk disaat itu dengan cara mengalahkan para penjahat kemudian memberi bantuan lain kepada penduduk Alabasta menjadi idola baru yang kata-katanya benar-benar dipercaya.
Baca juga: Awakening Brook dan Petualangan Dapatkan Poneglyf Big Mom
Crocodile dengan sikap liciknya kemudian bekerja sama dengan Boroque Work yang merupakan kumpulan para pembunuh tekenal. Mereka memicu perpecahan antar penduduk dengan pembela kerjaan untuk memperebutkan pemerintahan yang ada dengan adanya Boroque Work kekuatan Crocodile semakin meningkat dan membuat perselisihan dengan pihak kerajaan.
Akhirnya terjadilah pertempuran anatara pihak kerajaan dan pihak penduduk yang ingin menguasai kerajaan yang juga didalangi oleh Crocodile beruntung kala itu Nefertari Vivi yang merupakan Putri dari kerajaan Alabasta berinisiatif untuk menghentikan pernag yang sudah berkecamuk di sebuah halaman utama kota kerajaan.
Saat itu putri Nevertari Vivi naik keatas sebuah bangunan jam tinggi dan meneriakkan kepada mereka yang berselisih untuk menghentikan perang karena menganggap ini kesalah pahaman. Beruntung disaat bersamaan Luffy berhasil mengalahkan Crocodile dan mendatangkan hujan kembali untuk negeri Alabasta. (Penulis: Rocky Irfan)
Keberadaan bubuk ini dilarang untuk digunakan karena mampu membuat kekeringan terus-menerus pada sebuah pulau karena pemerataan hujan yang turun harusnya menyebar keseuruh tempat dengan adanya bubuk hujan, hujan yang turun dipaksa untuk berkumpul disatu wilayah.
Baca juga: Senjata Kuno Poseidon Milik Putri kerajaan Ryugu
Saat itu terjadi penurunan ekonomo dan kehidupan yang sulit di negeri yang sebenarnya kaya ini. Hal ini jelas sekali dipicu arena adanya Shicibukai yang yang mendiami pulau ytersebut. Dia adalah bajak Luat Crocodile yang memakan buah iblis Logia yang dapat membuatnya memanipulasi pasir.
Merubah bentuk pasir sesuka hatinya dan dapat digunakannya untuk bertahan dan menyerang. Bajak Laut Crocodile melakukan perdagangan bebas pasar gelap sehingga peredaran bubuk hujan semakin merebak dan dengan kemampuannya Crocodile melenyapkan air hujan dari negara alabasta dengan kemampuannya. Crocodile memonopoli seluruh perdagangan dan menghasut penduduk Alabasta untuk membenci Raja yang memimpin Alabasata saat ini yaitu dari keluarga Nefertari Raja Cobra.
Baca juga: Fakta Child Of God, Sengoku Temukan Anak Rock
Crocodile mengatakan bahwa raja Cobra melarang penggunaan bubuk hujan untuk digunakannya sendiri dan ia jual dnegan harga yang lebuh mahal. Dengan kondisi alabasta yang kesulitan air seperti itu hasutan Crocodile tentunya diambil serius dan dipercaya oleh penduduk Alabasta saat itu meski hal tersebut tidak benar terjadi.
Sebenarnya Raja Cobra bahkan mengorbankan seluruh hartanya untuk membantu para penduduk. Sayangnya Crocodile yang muncul sebagai sosok penolong penduduk disaat itu dengan cara mengalahkan para penjahat kemudian memberi bantuan lain kepada penduduk Alabasta menjadi idola baru yang kata-katanya benar-benar dipercaya.
Baca juga: Awakening Brook dan Petualangan Dapatkan Poneglyf Big Mom
Crocodile dengan sikap liciknya kemudian bekerja sama dengan Boroque Work yang merupakan kumpulan para pembunuh tekenal. Mereka memicu perpecahan antar penduduk dengan pembela kerjaan untuk memperebutkan pemerintahan yang ada dengan adanya Boroque Work kekuatan Crocodile semakin meningkat dan membuat perselisihan dengan pihak kerajaan.
Akhirnya terjadilah pertempuran anatara pihak kerajaan dan pihak penduduk yang ingin menguasai kerajaan yang juga didalangi oleh Crocodile beruntung kala itu Nefertari Vivi yang merupakan Putri dari kerajaan Alabasta berinisiatif untuk menghentikan pernag yang sudah berkecamuk di sebuah halaman utama kota kerajaan.
Saat itu putri Nevertari Vivi naik keatas sebuah bangunan jam tinggi dan meneriakkan kepada mereka yang berselisih untuk menghentikan perang karena menganggap ini kesalah pahaman. Beruntung disaat bersamaan Luffy berhasil mengalahkan Crocodile dan mendatangkan hujan kembali untuk negeri Alabasta. (Penulis: Rocky Irfan)