Fakta Jutsu Choco dari Klan Akimichi Butterfly Mode
Selasa, 08 September 2020
Edit
hanalfa.com: Choco adalah anak dari Akimichi Choji dan juga Karui. Dia mewarisi kekuatan dan jutsu dari klan akimichi yang bisa membuat tubuhnya membesar.
Choco merupakan seorang Kunoichi, yaitu seorang yang bisa bergerak seperti ninja dan juga menguasai persenjataan layaknya ninja. Choco tergabung ke dalam generasi ketujuh belas dari keluarga yang sudah terbentuk selama tujuh belas generasi keluarga yang menyebut dirinya Ino-shika-cho, yaitu singkatan dari Ino, Shikamaru dan Choji. Seperti halnya ayahnya Choco dikenalkan sebagai seseorang yang sangat menyukai makan.
Dia tidak pernah menolak ajakan ataupun tawaran makan dari orang lain. Namun ada perbedaan sikap antara Choco dan Choji. Kalau Choji selalu marah ketika ada seorang yang mengatakan dia gemuk. Choco ternilai tidak terlalu peduli dan mengacuhkan anggapan seseorang yang menganggapnya gemuk.
Baca juga: Zetsu Hitam dan Kaitannya Kaguya dari Klan Otsutsuki
Berbeda dari Choji, Choco adalah orang yang sangat percaya diri dengan penampilan dan bentuk tubuhnya. Dia bahkan tak pernah marah dan malah menganggap dirinya selalu cantik kalau dinilai gemuk oleh rekannya. Choco memiliki kulit hitam seperti Karui ibunya.
Sementara bentuk tubuhnya seperti klan Akimichi kebanyakan. Rambutnya berwarna coklat seperti ayahnya yang dibuatnya seperti kuncir kuda panjang dan poni pada bagian depannya.
Baca juga: Fakta Menarik Toneri dan Klan Otsutsuki di Bulan
Choco menggunakan dua anting yang ditindik pada dua telinganya untuk menunjukkanbahwa dia mengikuti budaya klan Akimichi. Yang menindik telinganya dengan anting abu-abu.
Ada yang menarik dari klan Akimichi. Pada era Naruto terdahulu Choji pernah menggunakan teknik Buterfly mode yang membuatnya mampu menggunakan dan memaksimalkan kekuatan dari klan akimichi. Namun dengan menggunakan teknik Buterfly ini mebuat choji bisa saja mati karena kelelahan.
Sebab dengan menggunakan kemampuan ini klan akimichi akan memaksimalkan kekuatan yang dia punya melebihi batas kemampuannya. Hanya saja saat itu Choji terdesak saat melawan sinobi dari desa lindungan bunyi dan terpaksa harus mengeluarkan jutsu jitunya meski kemungkinan dia akan terbunuh juga. Choji membangkitkan jutsu itu dengan menggunakn piil yang sudah disiapkan olehnya.
Baca juga: Fakta Genetik Kekei Genkai dan Transplantasi Sel di Anime Boruto
Pada chapter 156 kemarin kita diperlihatkan kembali teknik Butterfly mode yang digunakan oleh Choco. Namun berbeda dengan yang digunakan oleh Choji terdahulu kemampuan Butterfly mode sudah disempurnakan.
Terlihat Choco yang saat itu tengah berlatih menggunakan butterfly mode yang diajarkan oleh Choji. Sesaat setelah dia menggunakan Butterfly mode Choco kemudian tubuhnya menyusut menjadi kecil.
Bahkan alih-alih mendapat kekuatan Choco malah menjadi semakin lemah dan hanya merubah bentuk tubuhnya menjadi langsing. Saat itu Choco harus mengalahkan perampok yang akan mengambil kacang azuki sebagai bahan baku pembuatan kacang manis.
Kacang manis azuki merupakan kacang manis kesukaan Choco, hingga dia mengeluarkan kembali butterfly mode milknya dan berusaha menghajar preampok yang mengambil kacang tersebut. Berbeda dengan saat latihan Choco akhirnya mampu menguasai butterfly mode seperti klan akimichi lain, karena tekadnya yang kuat untuk merebut kacang manis kesukaannya (Penulis: Rocky Irfan).
Choco merupakan seorang Kunoichi, yaitu seorang yang bisa bergerak seperti ninja dan juga menguasai persenjataan layaknya ninja. Choco tergabung ke dalam generasi ketujuh belas dari keluarga yang sudah terbentuk selama tujuh belas generasi keluarga yang menyebut dirinya Ino-shika-cho, yaitu singkatan dari Ino, Shikamaru dan Choji. Seperti halnya ayahnya Choco dikenalkan sebagai seseorang yang sangat menyukai makan.
Sumber gambar youtube Anews |
Dia tidak pernah menolak ajakan ataupun tawaran makan dari orang lain. Namun ada perbedaan sikap antara Choco dan Choji. Kalau Choji selalu marah ketika ada seorang yang mengatakan dia gemuk. Choco ternilai tidak terlalu peduli dan mengacuhkan anggapan seseorang yang menganggapnya gemuk.
Baca juga: Zetsu Hitam dan Kaitannya Kaguya dari Klan Otsutsuki
Berbeda dari Choji, Choco adalah orang yang sangat percaya diri dengan penampilan dan bentuk tubuhnya. Dia bahkan tak pernah marah dan malah menganggap dirinya selalu cantik kalau dinilai gemuk oleh rekannya. Choco memiliki kulit hitam seperti Karui ibunya.
Sementara bentuk tubuhnya seperti klan Akimichi kebanyakan. Rambutnya berwarna coklat seperti ayahnya yang dibuatnya seperti kuncir kuda panjang dan poni pada bagian depannya.
Baca juga: Fakta Menarik Toneri dan Klan Otsutsuki di Bulan
Choco menggunakan dua anting yang ditindik pada dua telinganya untuk menunjukkanbahwa dia mengikuti budaya klan Akimichi. Yang menindik telinganya dengan anting abu-abu.
Ada yang menarik dari klan Akimichi. Pada era Naruto terdahulu Choji pernah menggunakan teknik Buterfly mode yang membuatnya mampu menggunakan dan memaksimalkan kekuatan dari klan akimichi. Namun dengan menggunakan teknik Buterfly ini mebuat choji bisa saja mati karena kelelahan.
Sebab dengan menggunakan kemampuan ini klan akimichi akan memaksimalkan kekuatan yang dia punya melebihi batas kemampuannya. Hanya saja saat itu Choji terdesak saat melawan sinobi dari desa lindungan bunyi dan terpaksa harus mengeluarkan jutsu jitunya meski kemungkinan dia akan terbunuh juga. Choji membangkitkan jutsu itu dengan menggunakn piil yang sudah disiapkan olehnya.
Baca juga: Fakta Genetik Kekei Genkai dan Transplantasi Sel di Anime Boruto
Pada chapter 156 kemarin kita diperlihatkan kembali teknik Butterfly mode yang digunakan oleh Choco. Namun berbeda dengan yang digunakan oleh Choji terdahulu kemampuan Butterfly mode sudah disempurnakan.
Terlihat Choco yang saat itu tengah berlatih menggunakan butterfly mode yang diajarkan oleh Choji. Sesaat setelah dia menggunakan Butterfly mode Choco kemudian tubuhnya menyusut menjadi kecil.
Bahkan alih-alih mendapat kekuatan Choco malah menjadi semakin lemah dan hanya merubah bentuk tubuhnya menjadi langsing. Saat itu Choco harus mengalahkan perampok yang akan mengambil kacang azuki sebagai bahan baku pembuatan kacang manis.
Kacang manis azuki merupakan kacang manis kesukaan Choco, hingga dia mengeluarkan kembali butterfly mode milknya dan berusaha menghajar preampok yang mengambil kacang tersebut. Berbeda dengan saat latihan Choco akhirnya mampu menguasai butterfly mode seperti klan akimichi lain, karena tekadnya yang kuat untuk merebut kacang manis kesukaannya (Penulis: Rocky Irfan).