Rektor Unila Terpapar Covid-19: Pembelajaran Mahal Arti Kepemimpinan
Senin, 23 November 2020
Edit
hanalfa.com: Saat diri sedang bersantai sembari membaca status Whatsapp (WA) teman-teman di gawai. Dari situ saya memeroleh link berita dari media rmollampung.id dan lampost.co yang dibagikan. Isi berita ihwal Rektor Universitas Lampung (Unila) Prof.Karomani positif Corona Virus Disease (Covid-19), Sabtu (21-11-2020).
Berita itu benar dan sudah dikonfirmasi kepada Juru Bicara (Jubir) Rektor, Kahfie Nazaruddin. Saya baca habis berita itu, sebab kaget dan penasaran orang nomor satu di Unila terpapar Covid-19.
Dari kiri-kanan, Udo Z Karzi (Sastrawan), Prof. Muhajir Utomo (Mantan Rektor Unila), Prof. Karomani (Rektor Unila), dan Alfanny. Kegiatan buka bersama (Bukber) di Teknokra setahun lebih yang lalu. |
Seusai membaca berita tersebut, akhirnya terjawab Prof. Aom --sapaannya-- tidak hadir dalam acara Wisuda Unila Periode November. Selain itu, lantas teringat gumaman dalam hati saya beberapa pekan lalu.
"Waduh serem juga yah lihat mobilitas para petinggi Unila pas lagi banyak virus gini."
Gumaman itu keluar karena melihat postingan media sosial (Medsos) Facebook (FB) M.Bisri (Ketua BP-KKN Unila) dan Prof. Aom yang muncul di beranda FB. Mereka memposting berbagai kegiatan, contohnya kunjungan kerja ke Desa Cikoneng, Provinsi Banten. Lalu, sebelumnya juga ke Tulang Bawang Barat, Pesisir Barat, dan lainnya.
Saya penasaran dengan aktivitas petinggi Unila itu. Pasalnya riskan sekali terpapar Covid-19 terlebih sudah 'berumur'.
Lalu, saya berkomentar di akun Pak M.Bisri dengan masih gaya pertanyaan sewaktu dulu masih jadi Jurnalis Kampus, Teknokra Unila.
"Pak itu mobil plat merah siapa kok nyampek sana (red: Banten)?" tulis saya karena melihat ada mobil plat BE merah di hari libur (cuti bersama) sampai ke Banten lagi yang masuk dalam frame foto.
Tak berselang lama dibalas komentar Pak Bisri. "Ya lagi ke Cikoneng ngurus KKN di Kampung orang Banten," jawabnya.
Balasan itu membuat saya terkejut. "Luar biasa giat sekali libur cuti, para pimpinan Unila tetap bekerja ngurus KKN".
Kini kekhawatiran melalui gumaman saya terjadi, Prof. Aom isolasi di Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM). Mantan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni itu harus istirahat dulu untuk memulihkan tubuhnya setelah menjalankan rutinitas tugasnya sebagai pemimpin.
Tak ayal, sewaktu sehat kinerja Prof. Karomani penuh kenekatan, karena mobilitas tingginya di tengah pandemi Covid-19. Akan tapi, berkat kenekatannya ada hasil konkret. Misal, kenaikan peringkat Unila dari 46 ke 26 versi Kemendikbud 2020.
Selanjutnya, berhasil mendapatkan dana pembiayaan sekitar Rp.600 miliyar dari Asian Development Bank (ADB) untuk RSPTN 2021 dan menertibkan SMA YP Unila, Taman Agrowisata, Prof. Karomani gaul jaring relasi, mengisi di TV nasional sebagai pembicara, jadi Ketua Forum Rektor Penguatan Karakter Bangsa, dan masih banyak lainnya.
Saya dapat informasi di atas dari baca berbagai pemberitaan media massa, misal Lampost.co. Namun, tentu masih ada catatan, seperti bantuan UKT semester ganjil buat mahasiwa yang kunjung belum dibayar (sumber: teknokra.com) bisalah ini di handle oleh wakil-wakil rektor lainnya.
Peristiwa Prof. Aom terinfeksi virus Corona pasti tidak diinginkan siapapun. Namun, dalam kejadian ini Prof. Aom memberikan pembelajaran dan renungan yang sangat begitu mahal bagi seluruh sivitas akademika Unila, khususnya tentang kepemimpinan.
Bagaimana tidak, disaat Prof. Aom menyelamatkan 'warganya' (read:sivitas Unila) melalui Surat Keputusan (SK) buat belajar dan bekerja dari rumah. Ternyata, itu tidak berlaku bagi yang menandatangani (pemimpin) SK tersebut.
Secara tersirat, Prof. Aom memberikan contoh langsung bagaimana menjadi seorang pemimpin dengan berani, penuh risiko berkali-kali lipat (read: masa pandemi), kerja keras, gaul, dan masih banyak lagi. Hal itu demi kampus Unila untuk menjadi lebih baik.
Saya yang sebagai mahasiswa mager ini mendapat banyak pembelajaran berharga minggu malam (21-11-2020) dan nilainya sangat mahal dari penulis buku antologi puisi "Nuansa Kata dan Samudra". Terima kasih banyak Prof. Aom, rangakaian untaian doa sebagai orang dipimpinmu berharap segara pulih guru. Aminn, tabik.